Prabowo Subianto Selalu Diserang dengan Jurus "Pelanggaran HAM" -->

Advertisement

Prabowo Subianto Selalu Diserang dengan Jurus "Pelanggaran HAM"

Admin
Minggu, 16 Desember 2018


Berbicara mengenai prabowo subianto pastinya kalian pernah mendengar mengenai kasus pelanggaran HAM yang pernah menyeret namanya. Kalian semua pasti tahu bahwa Prabowo merupakan salah satu calon presiden yang akan maju di pemilu 2019. Dimana pada pemilu kali ini prabowo akan maju bersama wakilnya  yaitu Sandiaga Uno. Pada pemilu kaliinni prabowo sangat yakin bahwa dirinya akan menjadi pemenang dari pemilu 2019. 

Maju sebagai salah satu calon presiden indonesiia pastinya semua hal tentang prabowo akan di angkat ke buplik untuk di jadikan konsumsi public, Ada hal baik yang di angkat dan sudah tidak menjadi rahasia lagi jika media (media lawan politik) selalu akan memberikan hal yang negatif. 

Contoh salah satu hal negative yang diangkat adalah mengenai kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi sama seperti ketika beliau mencalonkan diri pada pemilu sebelumnya, tapi anehnya kenapa yang mempercayai isu ini tidak menindaklanjuti sejak dari tahun-tahun atau setelah pemilu 2014 kemaren atau pada memilu sebelumnya saat beliau menjadi calon wakil presiden mendampingi Megawati, tapi isu ini akan selalu ada selama perkara tersebut belum diselesaikan. Selow saja Jenderal "salam jari telunjuk dan jempok".

Prabowo Subianto
Prabowo Subianto. (foto: suratkabar.id)

Ada informasi yang beredar bahwa beberapa waktu yang lalu komisi nasional hak asasi manusia (komnas HAM) mengatakan bahwa prabowo merupakan saksi pelaku pelanggar HAM yang pernah di panggil oleh komnas HAM. Namun ketika di panggil oleh komnas HAM prabowo malah mangkir namun meskipun begitu kasus tersebut tetap di proses dan berkasnya sudah ada di kejaksaan. Komisioner komnas HAM Natalius Pigia dalam pernyataannya menanggapai laporan kantor berita reuters yang di muat di kompas.com yang membandingkan antara prabowo dengan perdana menteri india yang baru terpilih yaitu Narendra Modi terkait sikap AS. 

Selama AS menolak permohonan visa Modi seperti halnya permohonan visa prabowo karena di duga keduanya terlibat dalam pembunuhan masal. Menanggapi hal terseut reuters menduga bahwa bukan hal yang mustahil prabowo juga akan menerima hal yang sama ketika dirinya terpilih menjadi presiden Indonesia nantinya. Namun mendengar hal tersebut Natalius berpendapat bahwa prabowo subianto tidak bisa dibandingkan dengan Modi. 

Karena memang dari perspektif hokum HAM nasional dan internasional prabowo sekarang ini masih menjadi seorang saksi pelaku yang pernah di panggil komnas HAM. Namun mangkir ketika dipanggil. Dimana kasus pelanggaran HAM tersebut masih dalam proses jadi tidak bisa dibandingkan dengan kasus perdana menteri india. Namun perlu diingat bahwa dengan status tersebut maka prabbowo bisa di adili dan ditangkap kapan saja berdasarkan laporan pelanggaran HAM. Kasus pelanggaran HAM yang menjerat prabowo berhubungan dengan kasus penculikan dan penghilangan paksa. 

Berkaitan dengan hal tersebut maka negara tidak akan bisa melakukan apapun dan tidak bisa memberikan perlindungan sehingga terduga bisa di adili kapanpun dan dimanapun. Menjelang pilpres pastinya hal tersebut menjadi salah satu kabar buruk yang menimpa prabowo. Dengan adanya kabar tersebut pastinya akan bisa mengganggu konsentrasi prabowo dalam menghadapi pemilu.

Dengan adanya kabar tersebut. tentunya menjadi PR bagi kubu Prabwo Sandi yang diprediksikan oleh berbagai pihak akan menang pada pilpres kali ini. Sekarang ini telah memasuki masa kampanye. Dimana setiap paslon berlomba lomba untuk menarik hati masyarakat indonesia dengan berbagai macam cara. Namun sebagai masyarakat yang demokratsi kita harus tetap memilih presiden terbaik untuk indonesia secara obyektif dan tidak terpaku pada satu hal.

Apalagi pemilu sudah sangat dekat dan hanya kurang beberapa bulan lagi pastinya kita tidak golput. Demikian itu tadi beberapa informasi terkait Prabowo Subianto Selalu Diserang dengan Jurus "Pelanggaran HAM".